Senin, 08 September 2008

Danau Terindah Sedunia Ternyata Di Indonesia

TERINDAH SEDUNIA: Dua nelayan tradisional mencari ikan di tengah Danau Paniai, Papua ............


JAYAPURA: Sebanyak 157 utusan dari negara-negara pemilik danau di dunia menurut rencana pada tahun ini akan berkunjung ke Kabupaten Paniai, Papua, untuk melihat dari dekat Danau Paniai yang menyimpan potensi wisata alam yang prospektif.

Bupati Paniai Naftali Yogi kepada Antara di Jayapura,mengatakan, keinginan 157 negara itu disampaikan saat berlangsungnya Konferensi Danau se-Dunia di India pada 30 November 2007.

Bupati Yogi yang juga turut hadir dalam konferensi tersebut mengatakan, negara-negara pemilik danau di dunia itu menilai Danau Paniai di Papua merupakan satu-satunya danau yang terindah dan masih belum dijamah tangan-tangan orang yang tidak bertanggung jawab.

Dikatakannya, Danau Paniai yang berada pada ketinggian 7.500 meter di atas permukaan laut itu kondisinya sampai sekarang masih alami, karena belum tercemar sehingga menjadi perhatian 157 negara untuk mengunjunginya.

Menurutnya, dalam Konferensi Danau se-Dunia di India itu disepakati pula untuk bersama-sama ikut melestarikan Danau Paniai karena merupakan danau terbaik dan terindah di dunia.

Ia mengatakan, untuk menyambut kedatangan duta 157 negara pemilik danau itu, pihaknya saat ini sedang membangun jalan mengelilingi danau dan rumah-rumah penginapan.

Diharapkan dengan kunjungan 157 negara ke Danau Paniai, maka mereka pun tergerak untuk memberikan bantuan dalam rengka melestarikan danau ini sehingga tetap menjadi danau yang terbaik dan terindah di dunia.

Selain mempersiapkan jalan dan penginapan, kata Bupati Yogi, pihaknya juga terus melestarikan nilai-nilai seni budaya masyarakat setempat yaitu seni budaya Suku Mee dan Suku Moni.

Pelestarian seni budaya tersebut telah dimasukkan ke dalam kurikulum lokal guna diajarkan kepada murid Sekolah Dasar (SD) mulai dari kelas satu sampai kelas enam, demikian Bupati Naftali Yogi menjelaskan.

Bener-bener danau yang indah,tapi kenapa yah tidak mendapat perhatian dari pemerintah???indonesia adalah negara kaya raya yang jadi miskin karena tidak bisa memanfaatkan SDA yang ada,sementara negara-negara lain berlomba-lomba tuk memanfaatkannya...huh.

Ironisnya,negara-negara Lain Lebih tau tentang keindahan danau ini dibanding Indonesia sendiri,karena banyak diantara kita ga tau "apa sih itu Danau Paniai" bahkan mungkin baru pertama kali ini denger nama itu........ Kita Bak Tamu Di Negeri Sendiri...

*Source : ForumBebas.com*

Minggu, 07 September 2008

Tari Barong & Kris

Tari Barong & Kris ini adalah salah satu tarian dari daerah Bali dimana tarian ini menggambarkan pertarungan antara "kebajikan" dan "kebatilan". Barong sendiri adalah binatang purbakala yang melukiskan kebajikan, sedangkan kebatilan diwakili oleh sosok Rangda yang merupakan bintang purbakala yang maha dahsyat.
Tarian ini juga mempunyai unsur mistik, seperti pada Debus dari Banten, dimana pemain-pemainnya dapat dirasuki oleh makhluk-makhluk halus, terutama pada adegan mereka berusaha untuk melukai diri sendiri. Oleh karena itu, ada seorang pemuka adat yang bertugas untuk menjaga mereka untuk kebal dan tidak melewati batas.
Jalan cerita Tarian Barong adalah seperti berikut:

Gending Pembukaan
Barong dan kera sedang berada didalam hutan yang lebat. Kemudian muncullah tiga orang yang bertopeng yang menggambarkan tiga orang yang sedang membuat tuak di tengah-tengah hutan, yang mana anaknya telah diduga dimakan oleh Barong. Ketiga orang itu sangat marah dan menyerang Barong itu dan dalam perkelahian ini hidung diantara salah seorang dari ketiga orang itu digigit oleh kera tadi.

Babak Pertama
Dua orang penari muncul dan mereka adalah pengikut-pengikut dari Rangda yang sedang mencari pengikut Dewi Kunti yang sedang dalam perjalanan untuk menemui patihnya.

Babak Kedua
Pengikut-pengikut Dewi Kunti tiba. Salah satu dari pengikut Rangda berubah rupa menjadi setan (semacam Rangda) dan memasukkan roh jahat kepada pengikut Dewi Kunti yang menyebabkan mereka bisa menjadi marah. Keduanya menemui Patih dan bersama-sama menghadap Kunti.

Babak Ketiga
Muncullah Dewi Kunti dan anaknya Sadewa dan Dewi Kunti telah berjanji kepada Rangda untuk menyerahkan Sadewa sebagai korban. Sebenarnya Dewi Kunti tidak sampai hati mengorbankan anaknya Sadewa kepada Rangda tetapi setan (semacam Rangda) memasukkan roh jahat kepadanya yang menyebabkan Dewi Kunti bisa menjadi marah dan tetap berniat mengorbankan anaknya kepada patihnya untuk membuang Sadewa ke dalam hutan dan Patih inipun tidak luput dari kemasukan roh jahat oleh setan itu sehingga sang Patih dengan tanpa perasaan kemanusiaan menggiring Sadewa ke dalam hutan dan mengikatnya di muka istana sang Rangda.


Babak Keempat
Turunlah Dewa Siwa dan memberikan keabadian hidup kepada Sadewa dan kejadian ini tidak diketahui oleh Rangda. Kemudian datanglah Rangda untuk mengoyak-ngoyak dan membunuh Sadewa tetapi tidak dapat dibunuhnya karena kekebalan yang dianugerahkan oleh Dewa Siwa. Rangda menyerah kepada Sadewa dan memohon untuk diselamatkan agar dengan demikian dia bisa masuk sorga. Permintaan ini dipenuhi oleh Sadewa. Sang Rangda mendapat sorga.


Babak Kelima
Kalika salah seorang pengikut Rangda menghadap kepada Sadewa untuk diselamatkan juga tetapi ditolak oleh Sadewa. Penolakan ini menimbulkan perkelahian dan Kalika berubah rupa menjadi "babi hutan" dan didalam pertarungan antara Sadewa dan "babi hutan, Sadewa mendapat kemenangan. Kemudian Kalika (babi hutan) ini berubah menjadi "burung" tetapi tetap dapat dikalahkan. Dan akhirnya Kalika (burung) berubah rupa menjadi Rangda. Oleh karena saktinya Rangda ini, maka Sadewa tidak dapat membunuhnya dan akhirnya Sadewa berubah rupa menjadi Barong. Karena sama saktinya, maka pertarungan dan perkelahian ini berlangsung terus abadi, "kebajikan" melawan "kebatilan".

Kemudian muncullah pengikut-pengikut Barong yang masing-masing dengan kerisnya hendak menolong Barong dalam pertarungan melawan Rangda. Mereka ini semuanya tidak berhasil melumpuhkan kesaktian sang Rangda.


Kompleks Ampel Surabaya




















Mesjid bergaya arsitektur Jawa kuno yang dibangun pada tahun 1421 ini, biasanya diminati para wisatawan yang ingin berziarah ke Makam Sunan Ampel dan ke Mesjid Agung Sunan Ampel. Pada saat Sunan Ampel wafat tahun 1481, ia dimakamkan persis di sebelah kanan depan mesjid. Di kompleks ini, terdapat lima Gapuro (pintu gerbang) yang merupakan simbol dari Rukun Islam. Jika berjalan dari arah selatan, tepatnya di Jl. Sasak, terdapat Gapuro Munggah, Anda bisa menikmati suasana perkampungan seperti Pasar Seng di Masjidil Haram, Mekah. Untuk menuju mesjid dan makam. Anda harus melewati lorong Pasar Gubah (Ampel Suci) dan Gapuro Poso (Puasa) di selatan mesjid.

Setelah itu Anda akan memasuki halaman mesjid dan terlihatlah bangunan induk yang megah dengan menara yang menjulang tinggi. Perjalanan pun bisa dilanjutkan ke Gapuro Ngamal untuk bersedekah bagi pelestarian dan kebersihan mesjid maupun makam. Tak jauh dari situ, Anda akan melewati Gapuro Madep. Di sebelah kanannya, terdapat makam Mbah Shanhaji yang menentukan arah kiblat di mesjid ini. Terakhir adalah Gapuro Paneksen sebagai gerbang terakhir menuju makam. Di makam ini terdapat mata air dan juga buah Pace yang dipercaya berkhasiat.

Kampung Arab yang masih termasuk dalam wilayah Ampel, sudah pasti perlu ditelusuri. Disebut begini karena notebene penduduk di sini adalah orang Arab, biarpun bukan berasal dari Arab Saudi, melainkan keturunan bangsa Yaman yang disebut Hadromi. Uniknya, gaya rumah-rumah di sini masih asli peninggalan zaman Sunan Ampel. Dan sangat disayangkan bila Anda tidak mengabadikan diri di tempat ini.

*taken from Network Magazine, September 2008*

Air Terjun Sipiso-piso




















Air terjun ini merupakan air terjun tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 120 meter. Terletak di Sumatera Utara, air terjun ini mengalir ke Danau Toba, danau vulkanik terbesar di dunia.

Untuk menuju Air Terjun Sipiso-piso ini, dari kota Berastagi, arahkan perjalanan ke Parapat. Setelah melewati kota Kabanjahe, perhatikan penunjuk jalan menuju Air Terjun Sipiso-piso, dimana kemudian harus belok kiri ke sebuah jalan kecil menuju ke arah Tongging. Tak lama kemudian, akan terlihat panorama pemandangan yang indah dari Danau Toba. Pada arah yang berlawanan, akan terlihat sebuah air terjun yang indah. Ratusan anak tangga kecil menyusuri punggung bukit telah disediakan untuk yang ingin turun mendekati air terjun tersebut. Jajaran anak tangga yang telah dipersiapkan tersebut merupakan satu-satunya jalan yang aman untuk wisatawan.

*taken from Network Magazine, September 2008*