Minggu, 07 September 2008

Kompleks Ampel Surabaya




















Mesjid bergaya arsitektur Jawa kuno yang dibangun pada tahun 1421 ini, biasanya diminati para wisatawan yang ingin berziarah ke Makam Sunan Ampel dan ke Mesjid Agung Sunan Ampel. Pada saat Sunan Ampel wafat tahun 1481, ia dimakamkan persis di sebelah kanan depan mesjid. Di kompleks ini, terdapat lima Gapuro (pintu gerbang) yang merupakan simbol dari Rukun Islam. Jika berjalan dari arah selatan, tepatnya di Jl. Sasak, terdapat Gapuro Munggah, Anda bisa menikmati suasana perkampungan seperti Pasar Seng di Masjidil Haram, Mekah. Untuk menuju mesjid dan makam. Anda harus melewati lorong Pasar Gubah (Ampel Suci) dan Gapuro Poso (Puasa) di selatan mesjid.

Setelah itu Anda akan memasuki halaman mesjid dan terlihatlah bangunan induk yang megah dengan menara yang menjulang tinggi. Perjalanan pun bisa dilanjutkan ke Gapuro Ngamal untuk bersedekah bagi pelestarian dan kebersihan mesjid maupun makam. Tak jauh dari situ, Anda akan melewati Gapuro Madep. Di sebelah kanannya, terdapat makam Mbah Shanhaji yang menentukan arah kiblat di mesjid ini. Terakhir adalah Gapuro Paneksen sebagai gerbang terakhir menuju makam. Di makam ini terdapat mata air dan juga buah Pace yang dipercaya berkhasiat.

Kampung Arab yang masih termasuk dalam wilayah Ampel, sudah pasti perlu ditelusuri. Disebut begini karena notebene penduduk di sini adalah orang Arab, biarpun bukan berasal dari Arab Saudi, melainkan keturunan bangsa Yaman yang disebut Hadromi. Uniknya, gaya rumah-rumah di sini masih asli peninggalan zaman Sunan Ampel. Dan sangat disayangkan bila Anda tidak mengabadikan diri di tempat ini.

*taken from Network Magazine, September 2008*

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Wah keren info nya gan ...TERUSKAN !!

btw kalau perlu info t-shirts pariwisata indonesia... ada disini nih gan

Exclusive t-shirts

Produk asli dari CARE INDONESIA

harga murah bahan cotton nomor 1.